Senin, 10 Desember 2012

Cara Merawat Ikan Arwana di Akuarium







 
cara memelihara ikan arwana yang merupakan ikan hias termahal agar sehat dan bagus dan ikan nyaman dipengaruhi akuarium. Penyebab arwana mati salah satunya kelalaian mengontrol aerator akuarium. Tips merawat ikan arwana berikut akan membantu menghindari kelalaian tersebut.
1.      Peralatan Akuarium harus Diperhatikan
Kelengkapan sarana pendukung pada akuarium tentu mempengaruhi kenyamanan ikan arwana.

- Aerator
Jika arus listrik yang menggerakkan aerotor kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak maka aerator bisa dikatakan baik. Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium.

- Heater & Thermometer
Pada waktu suhu air akuarium turun drastis, alat pemanas (heater) dibutuhkan. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Heater dan Termometer ini sangat dibutuhkan pada daerah dingin.

- Filter
Air dalam akuarium disaring dalam filter atau penyaringan. Dari menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dengan kondisi bersih adalah kerja filter.

- Lampu TL
Akuarium akan semakin cantik penampilannya dengan keberadaan lampu TL. Fungsi lampu TL adalah menyinarkan cahaya namun sinar lampu TL jangan sampai menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. 20 watt adalah daya ideal lampu TL yang diperlukan untuk akuarium seluas 80x40 cm.
2.      Rajin melakukan perawatan akuarium
Demi penampilan arwana yang sehat, segar dan menyenangkan untuk dilihat, Anda harus rajin-rajin melakukan perawatan. Terlebih bila memang Anda terlanjur mencintai ikan ini.

- Pemberian makanan
Kelabang adalah menu utama arwana dalam akuarium. Walau begitu, tetap variasikan dengan makanan lain seperti jangkrik, katak, udang, lipan, kecoa.

- Pengontrolan & pergantian air
Jangan lupa untuk mengonrol suhu dan pH air setiap hari. Sekitar 25-27 derajat celcius adalah suhu air ideal bagi ikan arwana. Nyalakan heater dengan segera untuk menyesuaikan kebutuhan suhu bila suhu air dingin. Sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Tambahkan kapur ke dalam akurium bila pH terlalu rendah. Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium dengan Malachite green, frekuensinya 3 minggu sekal. Lakukan juga pergantian air dengan dua pilihan.
a. pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium
b. total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3.      Penataan interior akuarium
Akuarium juga memerlukan penataan interior sebagai replika lingkungan hidup di alam bebas. Nuansa kesejukan yang harmonis antara mampu ditampilkan dengan perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana.

- Tanaman air
Sediakanlah tanaman air mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air. Anda bisa memilih jenis tanaman air seperti Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.

- Pasir batuan
Sebagai landasan peletakan batuan, pasir cocok digunakan. Dengan pasir sungai yang masih bercampur dengan humus tentu menjadi lebih baik lagi. Karang-karangan dan bebatuan berdiameter 3 mm bisa Anda letakkan untuk menambah keindahan. Beragam corak dan warna pastinya menyempurnakan penampilan.(*)

Sabtu, 20 Oktober 2012

Pemeliharaan Dan Budidaya Ikan Belida


ikan belida yang termasuk dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau) adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh yang unik, sekilas mirip dengan black ghost. Ikan Belida selain bisa di jadikan ikan konsumsi juga dapat dijadikan ikan hias karena bentuk tubuhnya yang unik. Ikan ini dikenal dengan berbagai sebutan seperti Ikan Belida, Ikan Lopis, dan Ikan Pipih. Berikut Ini beberapa cara dan tips dalam memelihara dan budidaya ikan belida.

Kolam/Tempat Pemeliharaan
Ikan Belida dewasa berukuran 1,5-7 kg, oleh karena itu ikan ini butuh area yang cukup luas dengan oksigen yang cukup. Disarankan untuk menggunakan kolam yang besarnya kira-kira 2 x 1,5 meter atau akuarium yang cukup besar dan berikan ketinggian air 30-45 cm. Dengan suhu rata-rata antara 20-30. Usahakan untuk menggunakan sistem air mengalir.

Pisahkan Ikan belida kecil dengan ikan belida yg besar karena ikan karnivora ini dapat memiliki sifat kanibal.

Makanan ikan belida
1. Ikan
Berikan ikan ikanan yang lebih kecil daripada mulutnya atau hampir sama contoh ikannya: ikan mas,anakan ikan lele(pilih lele dumbo/lele hitam lainnya, jangan beri pakan dengan lele lokal, karena lele lokal memiliki patil yang lebih tajam daripada patil lele hitam lainnya).

2. Udang
Berikan udang udangan yang lebih kecil daripada mulutnya atau hampir sama contoh udangnya : udang kali,udang hantu/udang dipasar yang telah dipotong kecil-kecil.

3. Kodok
Berikan kodok/katak yang lebih kecil daripada mulutnya atau hampir sama. Pemberian pakan berupa katak/kodok hanya untuk belida dewasa.

Budidaya
Sebelum melakukan budidaya, anda harus terlebih dahulu mengetahui jenis kelaminnya.Belida Betina memiliki sirip perut relatif pendek dan tidak menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk bulat. Ketika birahi (matang gonad), bagian perut membesar dan kelamin memerah. Belida Jantan memiliki sirip perut lebih panjang dan menutup bagian urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukuran lebih kecil daripada betina. Jika jantan siap pijah alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan putih (cairan sperma) jika ditekan/diurut.

Telur biasanya diletakkan di batang terendam pada kedalaman hingga 1m. Dalam rekayasa penangkaran, batang bambu atau papan dipakai sebagai tempat penempelan telur. Pemijahan dilakukan pada musim penghujan (di BBAT Agustus hingga Maret). Dalam sekali pemijahan, seekor betina rata-rata menghasilkan 288 butir telur, meskipun dapat menghasilkan hampir dua kali lipat dari jumlah itu. Derajat pembuahan berkisar 30-100 %. Derajat penetasan 72,2% dan sintasan (survival rate) larva adalah 64,2%. Larva menetas sekitar 72-120 jam (3-5 hari) pada suhu air 29-30 °C.

Larva bersifat kanibal sehingga perlu perlindungan. Benih berusia 3 hari sudah mulai dapat makan udang artemia. Benih berusia satu bulan sudah dapat dideder di akuarium, dan satu bulan kemudian siap dideder di kolam. Ikan dengan ukuran 15cm siap untuk pembesaran.